Diagram FishBone
Diagram
Ishikawa /diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram).Diagram ini disebut
juga diagram tulang ikan (fishbone chart) dan berguna untuk memperlihatkan
faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada
masalah yang kita pelajari. Selain itu kita juga dapat melihat faktor-faktor
yang lebih terperinci yang berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama
tersebut yang dapat kita lihat dari panah-panah yang berbentuk tulang ikan pada
diagram fishbonetersebut (Heizer dan Render (2006).
Diagram
Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan atau diagram sebab-akibat) adalah
diagram yang menunjukkan penyebab peristiwa tertentu. umum yang menggunakan
diagram Ishikawa adalah untuk desain produk, kontrol kualitas dan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor potensial yang menyebabkan efek
keseluruhan.Setiap penyebab atau alasan ketidaksempurnaan merupakan sumber dari
permasalahan.
Penyebab
umumnya dikelompokkan ke dalam kategori utama untuk mengidentifikasi
sumber-sumber masalahnya. Kategori biasanya meliputi:
·
Manusia : Siapa saja yang
terlibat dengan proses.
·
Metode : Bagaimana proses yang
dilakukan dan persyaratan khusus untuk melakukannya, seperti kebijakan,
prosedur, aturan, peraturan dan hukum
·
Mesin: Peralatan, komputer,
peralatan dan lain-lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
·
Material : bahan baku, suku
cadang, pena, kertas, dll yang digunakan untuk menghasilkan produk akhir.
·
Pengukuran: Data yang dihasilkan
dari proses yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas
·
Lingkungan: Kondisi, seperti
lokasi, waktu, suhu, dan budaya di mana proses tersebut beroperasi
Diagram Ishikawa berbentuk fishbone yang menunjukkan faktor Peralatan, Proses, Manusia, Bahan, Lingkungan dan Manajemen. Itu semua merupakan masalah yang mempengaruhi keseluruhan. Panah kecil menghubungkan sub-penyebab penyebab utama. Ishikawa diagram yang diajukan oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1960. Ia mempelopori proses manajemen mutu di galangan kapal Kawasaki, dan merupakan salah satu pencetus teori manajemen modern.
Diagram
Ishikawa pertama kali digunakan pada tahun 1960, dan dianggap sebagai salah
satu dari tujuh alat dasar kontrol kualitas. Diagram ini dikenal sebagai
diagram fishbone karena bentuknya mirip dengan kerangka dasar ikan.
Diagram tulang
ikan dapat di lihat berdasarkan gambar dibawah ini :
Untuk
mendapatkan diagram ishikawa yang baik, penyusunan yang lancar dan mendapatkan
hubungan sebab akibat yang rumit, maka beberapa hal perlu diperhatikan dalam
rangka penyusunannya :
a. Nyatakan masalah yang akan ditelusuri penyebabnya, pastikan semua peserta
memahami dan menyetujui permasalahan itu sebagai akibat utama.
b.Tuliskan akibat utama (masalah utama) tersebut di dalam segi-empat pada
posisi kepala ikan .
c.Tuliskan ke 4 faktor penyebab primer yaitu SDM, metoda, material dan
mesin pada masing-masing 4 cabang utama tulang ikan (jika proses yang
dianalisis adalah proses manufacturing).
d.Kembangkan tiap faktor primer tersebut ke dalam faktor penyebab
sekunder. Kemudian faktor penyebab sekunder yang ditemukan dituliskan
sebagai ranting pada cabang tulang ikan.
e.Ulangi hal yang sama terhadap masing-masing ranting, yaitu kembangkan
kemungkinan penyebab tersier dan susunlah ke dalam grafik berupa anak ranting
dan seterusnya.
f. Pertimbangkan untuk melakukan pemecahan ranting apabila anak ranting yang
terbentuk terlalu bertumpuk. Periksa kembali semua penyebab yang telah
dituliskan, hilangkan hal-hal yang mungkin merupakan suatu akibat (dengan
demikian menjadi masalah lain), atau merupakan suatu gejala (dengan demikian
menjadi tidak nyata karena tidak dapat diukur, dikontrol atau tidak spesifik).
g.Ulangi
pemeriksaan terhadap grafik yang diperoleh, eliminasi penyebab yang tidak dapat
atau belum dapat diukur dan dikonrtrol atau dengan kata lain tidak dapat
dilakukan perbaikan atas penyebab tersebut karena tidak spesifik. Selain itu
lakukan penggantian istilah apabila ada istilah yang kurang tepat atau kurang
spesifik.
h.Usahakan agar
penyebab-penyebab teridentifikasi yang tersisa juga merupakan proses variabel.
Sehingga peningkatan dan perbaikan terhadap proses variabel tersebut akan dapat
dipastikan memberikan masukan.
Sebab dalam diagram seringkali disebut dengan 4 M yang akan dijelaskan di
bawah ini. Diagram sebab akibat dapat mengungkapkan hubungan penting dalam
sebuah variabel dan penyebab yang mungkin memberikan informasi tambahan ke
dalam perilaku proses.
Penyebab dapat
diturunkan atau di “brainstorming” dimasukan dalam label kategori tulang ikan
tersebut. Teknik untuk membuatnya dengan pertanyaan “mengapa?”Kategori dan tipe
umum diagram sebab-akibat ini antara lain :
4 M (digunakan dalam manufaktur), adalah :
·
Machine (Mesin/teknologi)
·
Method(proses / inspeksi)
·
Material (Bahan baku, bahan habis
pakai dll)
·
Man power(Tenaga kerja fisik /
Pikiran (kerja otak)
Kaizens, Saran 8 P(digunakan dalam industri jasa), adalah :
·
Product/Service(Layanan)
·
Price(Harga)
·
Place(Tempat)
·
Promotion (Promosi)
·
People (Orang)
·
Process (Proses)
·
Physical Evidence(
Bukti)
·
Productivity &
Quality(Produktivitas dan kualitas)
4 S(digunakan dalam industri jasa), adalah :
•
Surroundings (Terdekat)
Surroundings (Terdekat)
•
Suppliers (Pemasok)
•
Systems(Sistem)
•
Skills (Keterampilan)
M yang lain adalah :
Mother Nature /Environment(Lingkungan)
Measurement /Inspection(Pengukuran)
•
Maintenance(Pemeliharaan)
•
Money Power(Uang)
•
Management(Manajemen)
Bagian- bagian dari Diagram Fishbone :
1.Bagian Kepala Ikan
Kepala ikan biasanya selalu
terletak di sebelah kanan. Di bagian ini, ditulis even yang dipengaruhi oleh
penyebab-penyebab yang nantinya di tulis di bagian tulang ikan. Even ini sering
berupa masalah atau topik yang akan di cari tahu penyebabnya.
2.Bagian Tulang Ikan
Pada bagian tulang ikan, ditulis
kategori-kategori yang bisa berpengaruh terhadap even tersebut. Kategori yang
paling umum digunakan:
•
Orang: Semua orang yang terlibat
dari sebuah proses.
•
Metode: Bagaimana proses itu
dilakukan, kebutuhan yang spesifik dari poses itu, seperti prosedur, peraturan
dll.
•
Material: Semua material yang
diperlukan untuk menjalankan proses seperti bahan dasar, pena, kertas dll.
•
Mesin: Semua mesin, peralatan,
komputer dll yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
•
Pengukuran: Cara pengambilan data
dari proses yang dipakai untuk menentukan kualitas proses.
•
Lingkungan: Kondisi di sekitar
tempat kerja, seperti suhu udara, tingkat kebisingan, kelembaban udara, dll.
Dengan menerapkan diagram
Fishbone ini dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar “penyebab”
terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur dimana prosesnya terkenal
dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya
permasalahan. Apabila “masalah” dan “penyebab” sudah diketahui secara pasti,
maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan. Dengan diagram
ini, semuanya menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita untuk dapat melihat
semua kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar” permasalahan sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar