Minggu, 11 Mei 2014

Napak Tilas Kota Surakarta With Furious Four



Napak Tilas Kota Surakarta With Furious Four

“Indonesia Tetap Hidup Tanpa Budaya, Akan Tetapi jika Memiliki Budaya Pasti Indonesia Akan lebih Indah dan Bewarna “

Kota Surakarta adalah salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, kota yang terkenal dengan nama beken Solo menjadi incaran pedagang dan mereka yang memiliki hobi untuk berbelanja tanpa batas. Tak heran kota ini selain terkenal dengan destinasi wisata masa lalu juga terkenal dengan surga belanja bagi para pecinta mode terkini. 

            Untuk sekedar menginjakkan kaki di kota ini tentu tidaklah sulit, semua transportasi bisa di pergunakan. Mulai dari sepeda, motor, mobil, bus, kereta api hingga pesawat terbang, tapi kereta api menjadi pilihan kami satu-satunya untuk menmpuh kota solo di sebabkan karena salah satu sahabat tercinta kami yang tidak pernah menggunakan kereta api. Hehehe



Aywa, terlebih dahulu saya ceritakan ke empat pejuang tangguh pengembara kota solo. The firts is “ Niken Ari Winarti “ yang punya ide liburan habis Mati matian mengerjakan UTS (ciiaaaa lebayy). Awalanya liburan dengan niatan menuju kota malang di kawasan gunung bromo. Untuk menikmati indahnya sunrise n sunset yang muncul disana. Akan tetapi karena Gunung Bromo keburu statusnya waspada, wal akhir kegiatan liburan ke bromo dibatalkan. Dan dengan sangat legowo beliau memutuskan untuk menemani kami menjelajahi kota solo.



The Second is “Dwi Retno Puspita Sari “ Dara cantik jelita kelahiran Lampung, yang lama besar di lampung, sekolah sampai SMA di Lampung, dan baru kuliah sebagai pengalaman pertama ke Jawa. Hehehe... Berkutat selama tiga semester di statistika tidak memberikan banyak tahun kepada beliau untuk sekedar jalan-jalan. Wal hasil leburan ke solo sangat cocok untuk mba cantik ini menuntaskan keinginan mencoba yang belum pernah di coba.

The Third is Me Alone. For Me, To go to solo is not the first time. I really know about solo city. Tapi tak mengapa, liburan bersama sahabat tercinta harus dilaksanakan karena bisa jadi hanya sekali selama masa kuliah ini. Dan semoga kegiatan ini menjadi kenangan kita bersama nanti. Amien

The Four is Our Bodyguard “ Richi Rich” Pangeran satu-satunya yang dengan setia menemani perjalanan kami dari awal hingga akhir amat terasa mengharukan. Belum pernah kami temui ada manusia sebaik richi ( huekkkssss,,,,, lumayan lebayyy). Semoga amal ibadahu dibalas oleh Yang Maha Kuasa dengan sebaik-baik pembalasan ya Ric.....
            Baiklah pemirsa, kami memulai perjalanan menuju kota batik dengan berkumpul di kost Niken. Jam yang disepakati untuk menuju stasiun lempuyangan pukul 16.30. akan tetapi karena terlalu lama menunngu kedatangan bodyguard kita akhirnya perjalanan menuju stasiun ditunda selama 30 menit. Tidak mengapa karena sesampainya disana kami mendapatkan tiket kereta eksekutif dengan harga yang lumayan woooww....


       Perjalanan dimulai... taraaaaaa...... dimulai dengan shalat jama’ maghrib dan isya yang memicu ketenangan kami untuk menikmati kereta api . setelah adegan salah tempat duduk yang seharusnya nomornya 3C, 3D, 4A, 4B malah kami duduki seenak perut... hahaha awalnya santai wae sama mas yang kebetulan salah tempat duduk. Tapi akhirnya ricki terpaksa pindah karena ada penumpang cantik yang tegas dan kukuh untuk duduk di bangku miliknya. Pemilik tiket itu bernama mb ervina. Cantik, seorang guru, melanjutkan S2, Formal berbahasa serta memiliki wawasan luas, membuat perjalanan kami tambah ceria dan bermakna. Hingga tak terasa kami sampai di stasiun purwosari, pada awalnya kami direncanakan menginap di salah satu teman kostnya niken, akan tetapi sepertinya dewi fortuna tidak berpihak kepada kami, dengan terpaksa kami menyewa taksi (dengan terpaksa, hahaha) menuju UMS untuk sekedar tidur di Maskamnya(mohon maaf ya Allah). Sesampai disana di bukan dengan gala dinner pertama di rumah makan padang murah kami menyantap dengan lumayan lahap karena sepertinya masih terasa hawa kereta. Hehehe

            Di UMS, the first work is FOTO-FOTO haha, tepat di depan maskam biar kelihatan dokumentasinya. Tapi setelah foto-foto dan bersih-bersih bukannya tidur malah sibuk ngobrol dan tidur hingga pukul 00.00 . Sepertinya perjalanan kami belum terlalu melelahkan.



Hari berikutnya di awali dengan bangun pas shubuh, lansung mandi dan capcuz dari masjid, kami memulai dengan memakan soto depan maskam UMS. Tak mengapalah makan pagi, sing penting enaak dan perut berisi makanan daripada angin. 

Naik bus damri/odong2 solo ternyata mengasyikkan terbukti dengan terasa cepatnya kami sampai di pasar klewer. Akan tetapi pemirsa ternyata pasar klewer masih tutup sehingga dengan terpaksa perjalanan kami alihkan menuju kraton tanpa pungutan biaya karena masih pagi. hahaha

            Sedikit foto-foto depan kraton karena belum dibuka kami berinisiatif mengaso sebentar di bawah pohon beringin kraton. Awalnya tidak ada yang istimewa dan pada bengong gak karu karuan hingga teman kami ricki menemuan es legendaris masa kecil kami yaitu es roti/es tempe. Dengan harga Rp 500/buah kami menyantap dengan rasa penuh ketidakpercayaan bahwa masih dijual juga toh di zamannya es krim sekarang. Thanks so much ricki....













            Ketika waktu menunjukkan hampir pukul 09.00, kami menghentikan aktifitas di kraton yang ditutup dengan foto-foto di meriam jaman bahelak. Sesampai di beteng setelah keliling gak karu-karuan dari lantai 1 ke lantai 2 dan membeli yang dibutukan kami melanjutkan ke beteng untuk mencari atau cuci mata tentang batik solo dan bahan tile yang biasa digunakan untuk wisuda.... ahhaha mulai mikirin wisuda ajeee ney... 











Ternyata perjalanan masih berlanjut pemirsa yakni menuju jalan urip sumoharjo karena satu rekan kita yang agakan susah makan dan pengennya makan roti mandarin akhirnya kami mengalah untuk tidak mengunjungi PGS . dan berhenti mengisi tenaga yaitu minum yang segar untuk menuju kesana. 

            Menuju kesana ternyata lumayan lama jika di tempuh dengan berjalan akhirnya kami menggunakan BST. Sesampai disana yang ternyata masih dilanjutkan dengan berjalan kaki lumayan lama kami mengunjungi orion yang ternyata toko roti biasa yang legendaris.







           
            Setelah dari roti orion kami memutuskan untuk lunch yang ternyata masih bermasalah dengan ricki karena ricki belum juga mau untuk makan kalau belum jam 1. Setelah berjalan kesana kemari akhirnya kami putuskan untuk makan di ayam ndeso yang memang enak ternyata.










            Lunch yang mengenyangkan ini ditutup dnegan makan es krim jaman dulu ang telah berdiri sejak tahun 1952 yang disajikan dengan menarik, tapi ternyata rasanya kurang menarik di lidah dwi retno and niken, dengan terpaksa ricki kembali menghabiskannya.














            Akhirnya selesai sudah perjalanan kami ditutup dengan naik BST ke stasiun dan pulag dengan kereta ekonomi yang harus berdiri, tak mengapalah semuanya harus di coba untuk pengalaman yang menyenangkan walaupun dengan agak sedikit norak, ahahahhaha














1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar