Jumat, 18 Juli 2014

Ibu Kota Memang Lebih Kejam Daripada Ibu Tiri


"Ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri" memang semboyan yang tidak bisa di bantah kebenarannya. mau di uji pernyataan tersebut dengan uji apapun tidak ada yang bisa mengatakan hal tersebut tidak benar. 1000 % dengan yakin saya menyetujui argumen tersebut. 

Siapa yang tidak mengenal Jakarta, kota bersejarah yang telah berganti nama dari batavia, jayakarta hingga jakarta. Kota yang menjadi ibukota negara > 60 tahun masih saja menyimpan ketakutan,kegelisahan bagi penduduk lokal maupun musafir. Sulit ditemukan orang JUJUR di Jakarta, Susah mencari orang yang BAIK di Jakarta. ibarat kata mencari yang jahat saja susah apalagi yang baik. Dengan kata lain samapi saat ini saya sangat sulit mempercayai orang-orang jakarta, baik yang berwajah kebapakan, keibuan, bahkan yang berjilbab lebar sekalipun. 

Hari ini untuk kesekian kalinya saya mengujungi jakarta untuk transit menuju tanah kelahiran BANGKA BELITUNG. untuk pertama kalinya juga saya pergi bersama teman yang juga orang Bangka di bulan ramadhan. Siapa memang yang dapat memastikan Jakarta Aman ? untuk sekedar menanyakan bus damri jalan ke stasiun X saja masih harus berbohong demi secuil uang yang tidak seberapa, tapi dengan dosa yang tentu menggunung. Demi secuil uang rela mengatakan bus tersebut tidak jalan. Akankah uang yang anda dapatkan itu halal ??

Bukan tanpa alasan jika Jakarta memang tidak di rekomendasikan untuk dijadikan tempat berkunjung hingga menetap di Jakarta. Ibu tiri saja masih memberikan tempat menginap , tetapi ibu kota sepertinya tetap tidak memberikan tempat untuk bernafas dengan tenang di sana. Selama Ibu kota belum di pindahkan. Selamanya Jakarta akan tetap suram dan kusam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar