Selasa, 26 Maret 2013

Bahrul Ulum (Lautan Ilmu)

Sekelumit Nasihat dari Bahrul Ulum (LAUTAN ILMU)




    Senja dengan indahnya gerimis yang turun teratur, angin seakan menyapa siapa saja yang ingin bersua dengannya. sekelumit kisah telah terjadi pada hari ini. tepatnya hari ini kembali diceritakan sepenggal kisah anak manusia . yang tahu mana baik dan mana yang buruk, hitam dan putih , dosa dan pahala, nikmat dan musibah, duka dan bahagia, tapi terkadang sulit untuk membedakannya.

    Teringat kembali nasehat dan wejangan dari pimpinan pondok tercinta , dimana dulu saya berdiam menuntut ilmu kurang lebih 6 tahun disana. nasehat yang kadang di ingat dan dilupakan santri2nya. kurang lebih begini kalimatnya :

"Manusia itu terbagi menjadi 4 tipe " yaitu :

1. manusia yang tahu/ paham apa yang akan di kerjakannya, dan dia tahu bagaimana mengerjakannya.
2. manusia yang tahu/paham apa yang akan di kerjakannya tapi dia tidak mengerti bagaimana mengerjakannya.
3. manusia yang tidak tahu apa yang akan di kerjakannya tapi dia mengerti kalau dia tidak paham/tahu apa yang akan dikerjakan, kemudian mencari tahu apa yang akan di kerjakannya.
4. manusia yang tidak tahu mengerjakan sesuatu, dan paham dia tidak bisa mengerjakannya, dan dia tidak mau tahu bagaimana cara mengerjakannya.

     Masya Allah, semoga saya termasuk tidak termasuk dalam golongan terakhir. semoga apa yang akan di kerjakan selalu di beri petunjuk dari Rabb yang Maha Pemberi Petunjuk. dulu saya tahu apa maksud kalimat ini. dan sekarang semakin mengetahui makna kalimat ini. dan saya kira semua santri pondok pesantren manapun yang menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh pasti kenal dengan kalimat di atas. bahkan yang bukan santripun pasti kenal. karena banyak kitab yang telah menjelaskan hal tersebut. 

      Bagi saya menuntut ilmu adalah hal yang mudah untuk di lakukan. tapi mengamalkannya adalah hal yang tersulit bagi saya untuk melakukannya. karena jika di amalkan di pergunakan untuk kebaikan , pahala yang amat dahsyat juga akan mengalir laksana aliran sungai menuju laut. tapi jika diamalkan dan dipergunakan untuk keburukan. bukan hanya kenistaan di hadapan Khalik di dapatkan tapi Dosa Jariyah yang tidak dapat dihindarkan. Wallahu A'lam

  

   

Senin, 18 Maret 2013

Separuh Hatiku

Separuh Hatiku

 "Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, Dia tak menghukummu. Dia hanya membuka tanganmu untuk menerima sesuatu yang lebih baik."
           Hati ini pernah bertanya pada jiwa yang kosong ini. Untuk apakah kamu hidup ? Untuk siapakah kamu hidup ? dan dengan jalan manakah kamu akan menempuh hidup ?.Ingin kujawab dengan jawaban yang biasa, tapi aku bukanlah orang yang biasa. Karena pada hakekatnya manusia diciptakan dengan akal dan pikiran. bukan dengan mulut harus kujawab. tapi dengan hati dan pikiran diri ini harus menjawab. 
       Tepat 17 Maret 2013 kemarin pukul 20.00 WIB, pundakku kembali memikul beban amanah yang amat sangat berat, tanpa ada proses ditanya dan menjawab , menyerahkan dan menerima dan segala macam yang berhubungan dengan itu maka disinilah diri ini berada. Di tempat yang mana semua orang tahu hanya orang-orang terpilih yang disana. tapi jauh dilubuk hati, bukan disini tempatku berada,bukan disini tempatku bekerja. Wallahu A'lam. semoga ini yang terbaik bagiku. karena aku ingin beramal untuk masjid bukanuntukyang lain. karena masjid yang membutuhkanku bukan orang lain. Teringat pepatah yang sedikit kuubah kalimatnya " jangan tanyakan apa yang pernah masjid berikan padamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan pada masjid".

 Disinilah separuh hatiku berada
Disinilah aku akan berkarya, beramal dan belajar.
 Masjid untukku dan Aku untukmu ULIL ALBABKU. 
Tegur aku jika aku salah padamu, 
Marahi aku jika suatu saat aku mengotori hatimu
Jangan pernah kau jauhi aku jika aku  khilaf padamu
 Bimbing aku jika dalam kebenaran jalan yang Tuhan gariskan padamu dan padaku
Ajari aku untuk mencintaimu seperti aku mencintai pemilikmu

Sabtu, 09 Maret 2013

Hati-Hati dengan Hati_part3

What Is " The Perfection of Love"?





09032013, Diantara detik waktu kunjungan ke Masjid Salman ITB detak jantung ini bertanya akan suatu hal yang urgensinya untuk masa depan amatlah penting. tak ayal hati ini menjawab bahwa pertnyaan yang diajukan oleh jantung itu harus di jawab.

seperti inilah pertanyannya : " Jika suatu saat kamu mendapatkan orang yang sempurna/multitalenta dalam segala hal , bisa melakukan apa yang belum tentu orang lain bisa melakukannya. apakah kamu akan menerimanya dengan sepenuh hati ?

Tidak mudah memang untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentunya itu bukannlah pertanyaan retoris. Tapi seketika hati ini berbisik " Siapa yang tidak ingin mempunyai pasangan hidup yang kesempurnaan dan kepiawaiannya diakui orang lain, siapa yang tidak mau untuk memiliki belahan jiwa yang bisa segalanya?"

Tapi bukan itu yang kucari, bukan itu yang ku damba, bukan itu yang kuminta dalam setiap sujud dan do'aku, Tapi yang kuharap adalah seorang yang mana dengannya kehadiranku  bisa melengkapai dirinya yang belum sempurna, kedatanganku bisa menambah keindahan hidupnya. 

Aku rasa sederhana sekali apa yang kuminta, aku tidak meminta dia memiliki segalanya, aku tidak juga berdo'a dia bisa dalam hal apapun. karena kekurangan seseorang yang hidupnya nanti akan kutemani sampai ajal memisahkan adalah yang akan kucintai kekurangan apapun yang dia miliki .

Di dunia ini memang tidak ada yang sempurna, tapi yakinlah setiap kelebihan pasti akan disempurnakan dengan kekurangan, dan kekuranganpun pasti akan disempurnakan oleh kelebihan yang bukan dari dalam diri kita. 


-at masjid ulil albab-

Selasa, 05 Maret 2013

Hati-Hati dengan Hati_Part2


"Kamar Hati "

 Bukan di kaki dia berada
Bukan di kepala jua dia berada
Ada yang mengatakan dia terletak di dalam jiwa manusia yang didekatnya berada tulang rusuk untuk menjaganya. di depan dan belakangnya ada kulit untuk melindunginya.

Bagiku tidaklah demikian, hati bukanlah terletak dalam jiwa manusia, tapi disuatu tempat yang tidak bisa di jangkau dan di sentuh manusia . dia bisa di dengar dan di rasakan , tapi tidak bisa di raba dan di rengkuh....

Tepat 3 hari yang lalu, kepergian seseorang membuat salah satu ruang di hati kosong tak bersisa. padahal belum tentu dia mempunyai rasa untuk meluangkan sedikit kamar di hatinya untukku, tapi hidup tidak bisa harus selalu menerima. hidup juga harus memberi. memiliki dan dimiliki itu adalah persoalan lain yang pembahasannya runtut dan panjang, karena memiliki dan dimiliki bukan merupakan kuasa makhluk , tapi sang khalik lah yang memilikinya. 

Suatu saat nanti pada diri masing-masing manusia akan memiliki separuh jiwa, hati, agama hingga iman yang akan menggenapinya. tapi proses memilikinya merupakan rahasia ilahi. ke ujung dunia jika memang tidak di takdirkan bertemu maka tidak akan ketemu, tapi jika memang sudah di takdirkan pasti akan bertemu walaupun hanya sekedar 5 langkah dari pandangan. 

Kepergian adalah proses untuk bertemu kembali, bertemu dalam keadaan yang lebih indah, mawaddah dan barokah. tidak ada bekal yang lebih baik selain doa tulus terucap dari lisan yang ikhlas. 

sebait do'a untuk kepergian saudari, saudara , teman dan keluarga yang Insya Allah kita akan bertemu dalam rahmat dan nikmatnya.
" saat ini kau memang tidak ada di sampingku, di depanku dan disisiku, tapi yakinlah suatu saat nanti kita pasti akan bertemu, dunia memang luas tapi takdir Allah tidak akan pernah sempit untuk mempertemukan kita kembali. lisanku dan lisanmu mungkin tidak pernah terucap kata tapi rupa sudah menjelaskan segalanya, Bimasyiatillah kita selalu berada dalam lindungannya. karena Dia Sang Maha Pencipta tidak akan pernah melupakan makhluk-Nya."


Sabtu, 02 Maret 2013

Key in Semester 4


Key in semester 4
Alhamdulillah key in semester 4 telah selesai. Sejenak melupakan LPJ idul Adha yang ada di rapih, melupakan LPJ Syiar yang belum selesai 20% lagi, meninggalkan setumpuk kertas sebagai anggota BP Mubes TMUA kali ini. Semuanya demi key in yang menentuka perjalanan kuliah satu semester kedepan. Semester yang sulit dan tajam.  Tapi inilah dunia perkuliahan. Dunia yang dimulai dengan log in dan di akhiri dengan log out. Inilah key in , tepat siang tadi 5 menit berselang setlah key in sukses dilakukan, ditulislah sebuah status yang semoga di aminkan oleh khayalak ramai di sebuah jejaring social, beginilah kira-kira bunyinya :
” key in selesai”
“ Bismillahirrohmanirrohim. Jalan masih panjang untuk di tempuh, begitu tajam dan berliku, perlu bekal yang cukup untuk menghadapinya. Semoga bekal yang saya isi kedalam kantong perjalanan saya bisa bermanfaat walaupun ternyata yang saya isikan bekal yang tajam dan berduri… wallahu a’alam



            Tak terasa genap 3 semester berjalan di atas megahnya kota jogya ini. Baru kemarin serasa kaki ini menginjakkan tanpa arah di kota seribu kampus ini. Baru tahun kemarin memutuskan tersesat di jalan yang benar di atas jembatan kampus tercinta ini. Sempat terbersit dalam hati jurusan yang diambil ini adalah jurusan yang menyesatkan. Tapi inilah hidup bagai mawar berduri, indah dilihat tapi sakit bila di pegang.
         Sedangkan masa yang sedang di tempuh ini adalah masa remaja yang penuh gejolak . persis kura-kura muda yang sedang mengarungi samudra ( dulu pernah saya gambarkan di FPSB Gedung Komunikasi UII). Diceritakan kura-kura itu telah memulai perjalanannya menyebrangi samudra luas yang tidak diketahui mana ujung dan tepinya. di tengah samudra kura-kura itu kebingungan. laut yang ditemput semakin dalam, ombak semakin kuat dan angin berhembuspun semakin kencang. jika dia meneruskan perjalanan maka dia tidak mengetahui kemana dia akan berlabuh. jika dia mundur, maka sia-sia saja usahanya. kedepan lautan semakin dalam, kebelakang sama saja menguburkan semua cita yang ingin diraih. inilah gambaran kita yang sesungguhnya. umur ini masih sangat muda. jika hanya berjalan di tempat tidak akan ada yang akan didapatkan. sedangkan jika maju akan terus mendapatkan rintangan yang tidak sedikit. tapi jelas suatu saat akan terbayar lunas pengorbanan apapun itu bentuknya kepada kita yang mau berusaha.

         Kura-kura hanya suatu ilustrasi untuk menggambarkan betapa susah akhirat itu dicari, bukan dengan harta, rupa hingga tahta. tapi iman, islam dan ikhsan lah jalan untuk meraih semuanya.

          Dari sini saya simpulkan bahwa hidup itu seperti log in, ketika kita sudah masuk ke dalamnya dengan menulis nomor mahasiswa yang dimiliki dan password yang hanya ALLAH, admin dan kita saja yang tahu maka kehidupan kita selanjutnya hanya kita yang tahu.


        Tapi ketika telah melakukan log in maka langkah selanjutnya adalah mengisi rencana akademik, sama seperti hidup ketika telah membuat janji dengan sang khalik yang tercantum dalam kitab lauhil mahfudz, maka rencana hiduppun dirancang untuk mencoba berhasil dalam menjalaninya. ketika rencana telah selesai dirancang maka langkah selanjutnya adalah log out...

  

    Sejujurnya jika manusia ingin mengakui apa yang terberat dilakukan adalah proses log out. Dimana jika diibaratkan itu seperti menjalani hidup yang tidak pasti. dalam key in untuk melakukan log out hanya sekedar mengklik kata log out. tapi jika dalam hidup ketika telah selesai merancang peta hidup . maka langkah selanjutnya keluar dari peta untuk menjalaninya. perjalanan yang belum tentu lurus dan mulus, yang kecil kemungkinannya tidak berkelok dan tidak belubang...


      Inilah definisi key in , mudah dilakukan tapi sulit dijalani, mudah dimulai tapi sulit di akhiri. hanya berpasrah pada Sang Maha Pencipta yang bisa dilakukan... Wallahu A'lam...

at perpus UII