AJAL, JODOH dan REZEKI (AJR)
Teringat pesan Ulama Salafus Shalih dalam sebuah kitab " Yang
namanya AJR ( Ajal, Jodoh dan rezeki itu ada yang mengatur, jadi
sekeras apapun usahamu mendapatkannya jika dia bukan rezekimu maka
percuma saja. jika sekuat tenagamu melawannya tapi itu memang sudah
ajalmu maka sia-sia saja usahamu, dan jika memang kamu sudah mati-matian
ingin memilikinya tapi dia bukan jodohmu maka buat apa usahamu ?) dalam
pencarian memang halangan menjadi rintangan tapi tak jarang menjadi
motivasi untuk terus melangkah. dunia memang tidak seluas daun kelor dan
tidak sesempit sarang semut. tapi ada beberapa hal yang dapat saya
jadikan intisari sebagai bahan renungan pribadi dan pembaca . yang mana
intisari ini dimulai dari jodoh yang bisa merembet ke ajal dan rezeki
" Dalam pencarian jodoh memang perlu usaha yang keras mendapatkannya baik itu meminta dari sang Khalik maupun usaha kita mendapatkan yang sesuai dengan keinginan, jika ingin yang baik maka jadilah yang baik, jika ingin yang hafidz/hafidzah maka jadilah hafidz/hafidzah, jika ingin yang biasa saja maka jadilah yang biasa-biasa saja, begitu pula jika ingin yang jahat maka jadilah orang yang jahat . bukannkah Allah telah berfirman " Wanita Shalihah untuk lelaki yang Shalih " Wanita Penzina untuk lelaki yang penzina pula ". Maka jika ingin jodoh sesuai dengan yang di harapkan dan di inginkan maka cari lah dengan jalan yang HALAL. Bukan dengan jalan yang HARAM. "
Berat memang jika yang berbicara satu ini tapi inilah agama, indah jika di jalani dengan ikhlas. tantangan memang tidak mudah apalagi sudah maraknya LEGALISASI Pacaran. Pacaran memang tidak HARAM. dan saya sendiri tidak mengatakan haram. bukankah memang tidak ada dalilnya. Hanya jika Pacaran dapat dikatakan HALAL jika tidak melakukan :
1. ZINA MATA,
2. ZINA HATI,
3. ZINA MULUT,
4. ZINA TELINGA,
5. ZINA TANGAN Termasuk menulis surat, kirim SMS,
6. ZINA TELINGA,
7. ZINA PIKIRAN
8. ZINA HIDUNG,
9.ZINA KEMALUAN
Syariat cinta dalam islam memang berat, tapi indah jika pada waktunya nanti, Bunga jika di petik sesuai waktunya,semuanya akan di dapatkan baik itu wanginya, bentuknya, warnanya, segarnya, bahkan auranya, tapi jika di petik sebelum waktunya bahkan sudah di ambil dan di permainkan sebelum waktunya memang akan mendapatkan bentuk bunganya dan hal2 yang berkaitan dengan bunga tapi sadarkah jika fisik bunga nya saja yang di dapatkan. bahkan arti keindahan bunga itu sendiri tidak akan kita dapatkan. jika bunga yang di dapatkan tepat pada waktunya. maka keindahannya bisa dikenang hingga akhir hayat. apalagi jika di dapatkan dengan cara yang HALAL. tapi jika bunga yang di ambil sebelum dia mekar dan layak untuk diambil apalagi dengan cara yang HARAM bisa saja keindahannya hanya dirasakan sesaat saja.
Bukan hal yang mutlak jika kalimat bunga di atas sebagai penggambaran semata. tapi setidaknya sekedar menerangkan pada diri ini. bahwa jalan yang akan kita tempuh telah tertulis di Lauhil Mahfudz. jika ingin melenceng tetaplah pada koridor atau syariatnya. HUKUM yang di pelajari dan di buat baik itu HUKUM ISLAM maupun NONISLAM adalah untuk di taati bukan di langgar, di tentang. semuanya ini pembelajaran dan pendidikan . bukan sedikit ilmu yang kita pelajari dari Pendidikan Islam.
Jika di luar sana sudah banyak contoh dan permisalan buruk yang bisa di pelajari untuk menjadi baik buat apa kita yang menjadi contoh, yang mana pada akhirnya hidup serasa was-was, tidak tenang dan ketakutan. jika tidak bisa melihat bertanyalah pada siapapun , dengarlah cerita orang2 yang bisa membuat hidup lebih berarti . bukan hanya sekedar diri masing-masing yang ingin di dengarkan ceritanya. bukan hanya ingin sekedar di mengerti, tapi mulailah mengerti orang lain, mulai lah mandiri dengan cara yang HAQ dan Halal. "INNALLAH MA'ANA" . Percayalah jika sesuatu apapun yang di dapatkan baik jodoh, maupun rezeki dengan cara yang BATIL dan Haram tidak akan barokah dunia dan akhirat. maka bersabarlah dan jangan terburu-buru " AL AJALATU MINASY SYAITHAN"
Begitupula rezeki, jika dengan cara HAQ mendapatkannya maka barokahlah hasilnya, tapi jika dengan cara yang BATIL maka musibah ujungnya, begitupula ajal, jika amalnya baik maka khusnul khatimah lah akhirnya, jika tanpa usaha untuk baik besar kemungkinan untuk berpulang dalam Su'ul Khatimah. Wallahu A'lam.
-at Perpus UII-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar