Jumat, 07 Maret 2014

BERATAP SAMA TAPI TAK BERHATI SATU


BERATAP SAMA TAPI TAK BERHATI SATU


Ulah manusia makin hari semakin aneh, beda daerah beda watak, beda jenis beda karakter. Sebenarnya ini yang membuat manusia satu dan lainnya salig belajar. Bukan saling menjauh satu yang lain. Sebenarnya harus semakin mendekat. 

Kita mungkin dalam satu naungan atap yang sama. Dalam satu naungan kubah yang sama. Dan dalam didikan yang sama. Ya memang bedanya kau dan aku hanya dalam pergaulan kita. Entah mungkin karena aku terlalu rendah di matamu. Atau kau yang memang hanya ingin mendekat ke orang-orang tertentu saja. Hampir 3 masa kita bersama. Tak kurang 6 semester kita tinggal di rumah yang sama. Tapi satu sama lain antara kita tidak ada yang paham satu sama lain. Jujur aku heran dengan kamu yang benar-benar aneh di mataku. sampai sekarang aku tidak tahu siapa kamu dan kamu tidak mengenal aku sama sekali. Padahal sudah cukup lama kita bersama. Apa nasib kita sama dengan yang lain. Aku ya aku dan kamu ya kamu.

Hati ini terlalu menggebu hanya untuk sekedar tahu siapa dirimu. Kamu sama denganku. Sama-sama dalam satu atap, dalam satu naungan kubah kuning. Dalam satu tubuh UII. Dalam satu jenis manusia dalam satu didikan yang sama. Tapi mengapa kau membedakan antara aku dan yang lain. Kau begitu dekat dengan orang lain. Sedangkan denganku kau menjauh sejauh-jauhnya. 

Yang kuinginkan hanya dekat denganmu. Hanya ingin bersama dalam jalan dakwah. Hanya ingin berfikir bersama. Bermain bersama. Tapi mungkin bagiku hal ini amat sangat mustahil. Dirimu mempunyai dunia berbeda denganlah ku. Terlalu lama waktu yang kugunakan hanya untuk mendekati dirimu. Sampai harus mengorbankan hubunganku dengan teman dekatku sendiri. (sekarang yang terbersit dalam pikiranku kau sama sekali tidak akan pernah sadar dan memikirkan hal ini) 

Jika memang kau ingin mempunyai jarak denganku silahkan. Aku pun akan membuat tembok yang tebal dan tinggi untukmu. Hanya untuk sekedar jauh dari hadapanku kau dengan mudah melakukannya, maka akan kuusahakan juga untuk menjauhmu.

“Hidup hanya sekali, Mati juga sekali begitupun Cinta yang juga sekali”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar