“ Gak Kerasa ya kita udah di
penghujung waktu” (R.Sekret TMUA 26 Januari 2014 Ba’da Isya)
“Al
Waqtu Kas syaifi” Waktu itu ibarat pedang. Pedang jika di gunakan untuk
kebaikan maka akan baik hasilnya. Jika untuk kejahatan maka akan buruk pula
hasilnya. Banyak pepatah yang berbicara tentang waktu. Ada yang mengatakan
waktu itu adalah uang, ada yang mengatakan waktu lebih berharga dari apapun dan
hanya waktu yang tidak terbeli. Jika berbicara tentang waktu. Kurang lebih 11
Bulan kita bersama dalam satu keluarga kecil di bawah naungan kubah kuning ini.
Apa
yang telah kita berikan untuk Masjid ini ?
Amal
apa yang telah kita kerjakan untuk masjid ini ?
Masihkah
ada keinginan di hati kita untuk terus memakmurkan masjid ini ?
Ala
kulli hal, pertanyaan terberat adalah bagaimana cara menjawab pertanyaan di
atas. Kita berlima satu kepengurusan 1434-1435 H. Pastinya dalam diri
masing-masing tidak akan ada yang menyangka satu sama lain kita akan bekerja
sama dalam satu wadah yang entah bernama apa . Mungkin ini jalan yang telah
tuhan gariskan untuk kita mengenal satu sama lain. Mungkin juga ini wadah untuk
mengeratkan kita serta mengingatkan kita satu sama lain.Kurang lebih satu tahun
kita bersama, mohon maaf atas segala khilaf yang pernah dilakukan.
Kepada
Ketua II TMUA (Mas Lanjar Kurniawan) Maaf jika tingkah laku yang tidak berkenan
di hati, maaf belum bisa memberikan yang berarti bagi takmir dan kita berlima.
Kepada
Mas Chepy Permana (Sekretaris I). Mungkin Lidah ini sekali-kali perlu di rem
agar tidak selalu menyakiti mas cepi. Kadang kala satu sama lain dari kita
menginginkan yang sempurna. Tapi cara kita yang salah membahasakan. Tapi jujur
baru kali ini mendapat patner kerja yang luar biasa menguras energi. Hehehe...
mohon maaf atas kata, sikap dan perilaku yang salah dari saya.
Kepada
Emji (Bendahara I). SATU PERMINTAAN DARI Q JI... jangan tinggalkan daku disini
tanpamu(Huekss, #lumayan lebay gak ). Ji, maaf sekali atas perkataan ku yang
selalu menyakiti hatimu. Maaf yang selalu tidak bersamamu. Maaf yang tidak bisa
selalu membantumu, tapi jujur yang kuinginkan hanyalah kehadiranmu. Kurang
lebih 2,5 tahun kita di takmir. Satu sama lain antara kita sudah saling
mengenali, masihkah ada secercah cahaya di hatimu untuk menghabiskan masa
kuliah kita di takmir hingga wisuda nanti. #sekali lagi aku minta maaf atas
segala khilaf.
Kepada
Didin (Bendahara II). Maaf ya din kalau ada salah, tapi didin gak ada salah kok
sama mb, hehehe
Sekali
lagi. Maafkan saya atas khilaf dan kesalahan saya. Saya yang paling banyak
salah di antara kita, yang paling banyak menuntut, yang paling banyak ngomel. Ingatkan
saya ketika kita tidak bersama lagi nanti. Dan doakan saya semoga saya bisa
berubah menjadi lebih baik lagi. Amien...
Mungkin
hanya divisi kita yang kurang banyak foto, tapi tak apalah hanya foto pas
outbond saja yang jadi kenangan.