Kisah Kita # 2
#kita di tahun pertama
Bisakah kita mengulang waktu yang dulu pernah kita rasakan,
mengulang hari yang belum kita sempurnakan, mengulang kenangan yang pernah kita
lewati.
# kita di akhir tahun kedua
Waktu kita tinggal sebentar di sini, tak sampai 2 tahun lagi kita
akan segera angkat koper dari academia bergengsi dunia dan akhirat ini. Entah
kapan kita akan beramal seperti disini. Entah kapan kita lagi kita akan
mendapatkan nikmat dunia di atas nikmat dunia yang lain.
Awal September 2011 yang lalu kita masuk academia ini dengan niat
lillahi ta’ala, dengan kobaran semangat yang menggebu-gebu, dengan langkah
pasti dan tegap kita mantapkan kaki ini melangkah mengambil jalan yang telah di
gariskan-Nya untuk kita. Satu tahun pertama, suka cita dan keindahan rumah ini
kita rasakan, kubah kuning terasa begitu dekat di hati, satu sama lain antara
kita bagai daun yang tak terpisahkan dari cabangnya. Begitu banyak pengalaman
yang kita kecap bersama yang belum tentu di rasakan oleh kakak dan adik tingkat
kita.
Tapi tak ada yang tahu ketika daun-daun jatuh berguguran kembali
ketika kita menginjak tahun kedua, seakan-akan niatan suci kita terhalang oleh
hal yang tak kasat mata, terenggut oleh badai yang begitu keras menerpa. Tubuh
kita mulai goyah, mulai limbung dengan tujuan yang masih samar di depan mata. Begitu
cepat waktu berlalu, seakan tak menyisakan ruang sedikitpun kepada kita untuk
memuhasabahi diri kita sendiri. Kita seakan berkejaran dengan waktu dan pelaporan kepada khalik apa yang telah kita
lakukan di rumahnya ini.
Kita di pertemukan di kubah kuning ini tanpa rencana, tanpa janji,
semua itu telah di atur olehnya jauh sebelum kita lahir, jauh sebelum kita
mengenal dunia ini. Kita bertemu di sini dengan baik, dan harapannya kita juga
menyelesaikan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Kubah kuning ini telah
memberikan begitu banyak pelajaran dan pengalaman kepada kita. Sudahkan kita
membalas pemberiannya ? sudahkah kita mengabdi sepenuh hati kepadanya ? umur
kita tidaklah panjang, alampun mungkin bertasbih kepada niatan hati suci
masing-masing dari kita yang masih terus terpaut kepada bangunan tanpa nyawa
ini yang memberikan begitu banyak manfaat di yaumil hisab nanti.
Apa yang kita fikirkan ketika satu persatu mulai meninggalkan kubah
kuning ini, akankah masih ada satu antara kita yang belum terpaut hatinya
kepada rumah ini sehingga masih punya niatan untuk pergi. Hari besok tak ada
yang tahu, tak ada yang bisa mengerti apa yang terjadi. Kita adalah satu
keluarga di dalam naungan kubah ini. Tapi tak ada yang tahu apakah kita masih
dalam keadaan utuh ketika bertemu di yaumil akhir nanti. Semoga apa yang kita
kerjakan disini menjadi amalan penyelamat nanti.
# inilah kita sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar