Senin, 23 September 2013

Entahlah

Bukan sekarang untuk mendekati
Tapi bukan juga waktunya untuk menjauhi
Serba salah ketika harus memilih suatu yang tak pasti
Suatu saat nanti hanya ada dua kemungkinan yang datang, entah itu penyesalan dan kebahagiaan pada intinya sama saja.
Dua-duanya mempunyai kenangan yang sama kelam dan menyakitkan
Entah sampai kapan harus disimpan semua peristiwa yang telah berlalu
Bangkai itu terlalu busuk untuk dibuang
Tapi terlalu hina jika disimpan,
Hanya Engkau yang tahu apa yang telah dan akan terjadi
Sebisa mungkin kujaga sampai akhir nanti
Tapi sampai kapan semua ini akan berakhir
Sama sekali tidak kuharapkan perpisahan 
Haruskah mengenal lebih dalam untuk mendapatkan keseriusan yang sepele tersebut
Kadang kepasrahan itu masih menyisakan derita yang mendalam
Luka yang menyeruak jauh ke dalam jurang
Abadi dan kekal tak berujung


Selasa, 03 September 2013

Pengen Pulang



Rindu itu terlalu besar untu di kekang, terlalu  luas jika untuk di penjara. Belum genap sebulan berada di kota pendidikan ini tapi rasa itu semakin mencuat untuk selalu memunculkan diri. Sepenuh hati niatan ingin kembali ke pangkuan orang tua kembali muncul. Tak pelak menimbulkan rasa sakit yang mendalam di hati. 

Dunia ini terlalu kejam untuk dilewati , terlalu sadis untuk dilalui. Permukaanya lembut bak permadani tapi berduri ketika dilewati. Jalanannya di penuhi mawar hingga melati tapi menusuk sampai ke hati. Aku ingin kembali walau sebentar, melepaskan kembali hasrat kerinduan yang memuncak dan tak bertepi ini. 

Dan untuk sekarang ini satu kata yang ingin segera di kabulkan yakni PULANG. Tidak ada selain itu, hidup ini terlalu berat wahai ayah dan mamak, airmata ini tak hentinya bercucuran membanjiri hari yang tidak pernah berhenti berlari. Kepala ini rindu dengan belaian lembut kalian. Mata ini haus akan permintaan untuk melihat kalian. Tidak ada keinginan lain yang ingin kuminta selain secepatnya pulang menemui kalian. 

Ayah, seminggu lagi ayah genap berusia 57 tahun dan mamak genap berusia 55 tahun, tapi sama sekali tida ada bakti agung yang pernah kupersembahkan untuk kalian. Ayah dan mamak, ketika dunia sibuk untuk menindas, menyiksa hingga menghina tak sedikitpun kulihat kalian menyepelekan hingga tidak memandangku, maafkan atas semua salah yang pernah kuperbuat. Jika telah tiba masanya nanti  jiwa serta raga akan pulang secepatnya untuk menemani kalian bersama melewati hidup ini.