Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh..
Teruntuk keluarga
syiar yang saya sayangi karena Allah..
Terima kasih teruntuk yang telah membacakan surat ini dan juga yang
telah bersedia mendengarkannya
pada rapat terakhir di malam pertengahan bulan ini.
Tulisan
ini sengaja saya lampirkan di blog sebagai dokumentasi perjalanan saya dan
kita. Dan memang menuliskan tentang takmir serasa tiada habis habisnya. Juga menceritakan
tentang kalian serasa tiada cukup waktu untuk berkisah. Tapi disinilah
seandainya saya atau kalian berada di belahan dunia manapun bisa melihat bahwa
kita memang pernah berada bersama dalam kepingan memori kubah kuning.
Maaf jika tidak saya sampaikan lansung dalam bentuk
rekaman atau video atau apalah. Karena hitam di atas putih jauh lebih indah di
banding apapun. Untuk kalian yang pernah mendengar pepatah ini “Al ilmu shoidun, wal kitabatu qoiduhu,
qoyyid shuyudaka bil hibali wasiqoti….. ila akhirihi (ilmu itu seperti
buruan, dan hanya tulisan yang bisa mengikatnya, maka ikatlah buruan itu dengan
tali yang kuat,,,, dan seterusnya ) semoga paham apa maksud pepatah ini. semua
yang kita lihat , kita dengar dan kita rasakan adalah ilmu yang mungkin orang
lain tidak pernah mendapatkannya.
Malam ini malam terakhir rapat syiar kah ? mohon maaf
jika saya tidak bisa membersamai kalian. Tidak bisa menggenapkan keluarga syiar
hingga akhir kepengurusan. Juga hingga akhir musyawarah besar nantinya. Tapi
doa dan harapan saya tetap membersamai kalian.
Hari esok dan hari berikutnya , saat kalian tidak lagi
berada dalam divisi syiar, tidak bertemu lagi dengan orang orang yang sama.
Tetaplah menjadi diri yang sama. Tetaplah menjadi pribadi yang menawan dan
tidak sama dengan yang lainnya. Tidak selamanya kalian berada bersama orang
orang baik, tidak selamanya juga kalian berada di tempat terbaik. Saya
sendiripun bersyukur sebanyak-banyaknya pernah di tempatkan di divisi syiar ini
bersama kalian orang orang terbaik. Banyak ilmu yang saya dapatkan di balik
keseriusan kita dalam menjalankan amanah, Bersama kalian yang berat menjadi
ringan, sekalipun beban amanah begitu berat terlihat di mata orang orang.
Mungkin tanpa di sadari kepingan senyum, tawa, canda yang biasa kita lihat saat
kumpul atau rapat itulah yang menguatkan dan membuat bertahan .
Satu hal yang harus di sadari, Jangan pernah menyesal
berada di divisi manapun , di posisi apapun. Karena kita tidak mengetahui apa
yang terjadi di depan mata. Selalu berprasangka baik. Mungkin di amanahkan di
divisi syiar ini untuk menambah ilmu sebanyak banyaknya, menjalin silaturrahmi,
mengasah kemampuan bicara dan lain sebagainya. Juga saat menjadi staff maupun
kadiv. “Siap memimpin dan siap dipimpin”. Karena setiap kita adalah pemimpin.
Ini memang hanya sekedar pesan dan kesan. Suatu saat
nanti jika kondisi kalian seperti saya, kalian pun mungkin melakukan hal yang
sama. Di satu sisi saya belum ikhlas meninggalkan takmir. Di sisi lain mau
tidak mau saya harus kembali ke rumah untuk membaktikan diri kepada ibu.
Maafkan saya karena ini. kalau saja meninggalkan amanah organisasi lain demi
takmir saya rela. Juga menolak job/pekerjaan lain untuk syiar saya bisa
lakukan. Tapi kalau untuk ibu saya belum mampu melakukannya. “Ridhollah fii ridho walidaini, wa
sakhotollah fii sakhotil walidaini”.
Kuliah dengan baik , tunaikan amanah orang tua dengan
sebaik baiknya. Di takmir juga berjuang di jalan Allah juga dengan seikhlas
ikhlasnya. Kalaupun banyak cobaan dalam kuliah dan di takmir wajar. Karena hidup
tanpa cobaan, bagai langit tanpa bintang. Dan bintang juga bersinar karena ada
dalam kegelapan. Berterimakasihlah atas terang dan gelap hidup yang pernah di
dapatkan. Tanpa dua hal tersebut kita mungkin tidak akan pernah belajar arti
kehidupan.
Hambatan itu bukan melemahkan tapi untuk menguatkan, jika memang tidak
mengenal prinsip “bangun cinta” tapi hanya tau dengan “jatuh cinta” itu tidak
mengapa, tapi selalu untaikan doa untuk selalu jatuh cinta dengan masjid ini
berkali kali, jatuh cinta dengan ulil albab ribuan kali hingga matahari
berpindah tempat terbitnya.
Fikirkan berulang kali jika ingin hengkang dari masjid kubah kuning sebelum
menyesal akhirnya. Jika masuk dengan khusnul khatimah maka keluarlah juga
dengan khusnul khatimah karena memang sebab sudah berakhir masa kuliah atau
memang sudah habis periode di takmir. Penyesalan memang tidak pernah datang di
awal.
Teruntuk keluarga syiar terutama kadiv. Syiar, tidak banyak yang bisa di sampaikan.
Terimakasih telah menjadi kepala divisi terbaik selama saya di takmir. Maafkan
tidak bisa menemani hingga mubes. Semoga tetap menjadi yang terbaik dimanapun
kaki berpijak.
Juga
untuk teman teman yang sekarang masih di bawah naungan kubah kuning. Jadilah lebih baik lagi dari sekarang, jangan jadi muslim
dan muslimah yang nyebelin. Jangan
risaukan perkataan orang atas kerja yang kalian lakukan di takmir. Banyak
banyak belajar lagi. Terutama dalam hal berbicara di hadapan orang lain dan
teman teman. Jadi diri sendiri itu lebih baik. Bukan saatnya lagi
mencontoh/meniru orang. Sudah saatnya kalian menjadi yang di contoh oleh orang
lain.
Selalulah menjadi orang yang
terbaik dan terdepan. Jangan banyak mikir untuk beramal, jangan banyak
perhitungan untuk dakwah. Semuanya akan kembali ke diri kita. Uang yang hilang
bisa di cari, harta yang hilang bisa di beli. Tapi tidak dengan kualitas diri,
tidak juga dengan waktu bersama teman teman. Jika mendapat amanah, pegang
amanah itu kuat kuat, sampai saatnya di lepaskan . jangan sering menghilang dan
susah di cari ya. Suatu saat mungkin kalian yang susah mencari teman teman yang
hilang. Hukum karma memang tidak pernah di bahas dalam kitab suci kita. Tapi
Allah Maha Melihat apa yang kita kerjakan.
Teruntuk
yang berkesempatan magang di syiar,
Sedikit waktu saya bersama dengan kalian. Kalian juga mungkin tidak terlalu
mengenal saya lainnya. Tapi saya harap apa yang buruk dari saya di abaikan
saja. Sekarang mungkin di syiar hanya sekedar magang. Tapi bersyukurlah telah
di berikan tempat terbaik untuk magang. Di syiar memang bukan butuh orang yang
banyak teori. Tapi butuh orang yang lansung mempunyai aksi atas teori yang
dilakukan. Lakukan yang terbaik selama kalian mampu melakukannya. Di divisi
manapun setelah ini kalian di tempatkan , berikan yang terbaik untuk divisi
itu. Ini bukan tentang angkatan, tapi ini tentang takmir. Kalian di pertemukan dengan
orang orang terbaik di takmir dengan lingkungan yang baik. Jadi berikanlah yang
terbaik untuk takmir. Juga semoga masih betah di takmir. Jangan menyesali apa yang
telah di gariskan. Mungkin menurut kalian ini buruk, ini gak sesuai dengan
bidang saya, atau ini bukan yang saya mau. Berdamai saja dengan itu semua.
Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kalian. Ini semua telah di atur dengan baik.
Mungkin jika kalian di tempatkan di tempat yang kalian inginkan. Malah bukan
hal baik yang di dapatkan. Satu lagi. Ilmu itu harus selalu di amalkan ya.
Dengan cara apapun. jika tidak bisa mengajarkan secara lansung, bisa lewat
tulisan atau yang lain. Belajar sebanyak banyaknya. Tapi jangan lupa di filter.
Pengetahuan itu luas dan bermanfaat jika tahu cara menggunakannya. Di posisi
manapun kalian nanti, terima dengan ikhlas. Tetap ada cerita indah dimanapun
kalian berada.
Semoga kita bertemu lagi di lain waktu dalam pertemuan
yang lebih indah daripada sebelumnya. Terimakasih telah mengisi kepingan memori
dalam kehidupan saya. sekali lagi maafkan atas keputusan yang mungkin tidak
bisa saya tolak. Terima kasih atas semua kebaikan yang pernah kalian berikan.
Maafkan jika ada kesalahan yang mungkin pernah terucap . saya akan selalu
mengenang kebaikan kalian dan semoga kebaikan itu di balas dengan sebaik baik
balasan oleh Allah SWT. Semoga kita selalu di beri hidayah untuk khusnudzon
dengan segala ketentuan-Nya dan berdamai dengan jalan hidup yang di
gariskan-Nya.
Syukron Jaziilan.
Wassalamualaikum warohmatullahi
wa barokatuh…..
Arhamukum Fillah
Rini Eka Febriani
Dokumentasi Perjalanan Kita :
Struktur awal kepengurusan Syiar
Ketua Divisi Syiar : Kosim Noor Seha
Sekretaris Divisi : Rini Eka Febriani
PJ Kajian Ulil Albab : Arby Nurjaka Lestari
PJ Kemuslimahan : Siti Jamidan
PJ TPA : Akmaluddin
PJ TPI : Baiq Rina Ary Widiarni
Waktu Liburan Takmir di kebun teh daerah karang anyar (Alhamdulillah lengkap )
Rapat pertama di WS (Waroeng Steak ) Kaliurang, hihi, rapat selanjutnya pernah di Puri Bambu, warung BBM , di juragan, di MK, di Pak Min, pernah di belakang ulil, pernah di sekret, pernah di depan astri, pernah dimana mana, karena memang intensitas rapatnya tinggi. seminggu sekali. wah wah wah
Di Book Fair, cuci mata sekalian survey.. hihi. hujan hujanan penuh perjuangan kesini. sempat nyasar yang gak jelas. wahaha
Waktu madrasah TMUA, sebelum sharing dan transfer ilmu tentang syiar, kadiv nya masih mudik. makanya hanya berlima, tapi tetap solid dan cekikikan.
Salah satu tempat rapat di ayam ingkung yg lumayan mahal (makanannya, hahaha) tapi ini udah bersepuluh, tambah 4 yang lagi magang. tambah rame dan ajaib.
Di bawah naungan kubah kuning, kita bersepuluh semoga bisa bertemu kembali dalam pertemuan yang lebih barokah dan indah pada waktunya
Rapat di Tomang Asri. bukan rapat terakhir sih. tapi ini terakhir foto bareng keluarga syiar. nanti suatu waktu kalau ketemu kita foto lagi yaa.... hehe
*penghujung senja, saat kangen kalian. @mysweethome