Sekelumit Cerita Tentang Skripsi
Tunai
sudah tugas sebagai Mahasiswa jenjang strata satu 24 november silam, perjuangan
penuh tangis dan darah ini begitu mendebarkan sekaligus menakutkan. Walaupun
yang aku takutkan adalah diriku sendiri.
Siapa
yang tidak takut hasil belajar selama 4 tahun di pertaruhkan di dalam ruangan
yang tidak lebih besar daripada sebuah warung burjo, siapa yang tidak ngeri di
hadapkan dengan soal yang panjangnya melebihi jalan jogya kaliurang. Hasil
perbaikan skripsi sebanyak 15 kali jilid harus di pertaruhkan hanya dalam waktu
2 jam. Tapi memang benar bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Walaupun
jatah tidur berkurang hampir setengahnya setiap hari, begitu juga dengan jadwal
makan yang tidak teratur di tambah depresi otak akibat kurang jalan jalan.
Akan
tetapi terima kasih semuanya atas pelajaran yang begitu berharga. Lebih dari 20
kali bimbingan dengan dosen pembimbing yang paling pengertian Dr. Jaka Nugraha,
S.Si., M.Si di tambah sesekali mampir belajar bersama Ayu Septiani, S.Stat dan
setiap kali bimbingan di temani zami dan niken. Cukup sudah aku mengenal bahwa
menjadi sarjana bukan hanya soal gelar. Tapi juga soal segala rasa yang ikut
berjuang di dalamnya. Juga kepada rekan satu ruangan siding Chellya Putri
Rahmadhani, S.Stat dan juga Ricky
Agustianto yang rela menenami siding hingga selesai tanda tangan seluruh
penguji skripsi sampai dengan saat daftar wisuda dan pengambilan toga.
Dimana
mana meraih sarjana itu mudah, tapi tidak semudah mempertahankan suasana saat
meraih gelar itu. Harus hujan hujanan , berburu dan berperang dengan waktu
tanpa kompromi, berdoa sebanyak mungkin atas segala ketidak pastian. Tapi
sekarang sudah dekat wkatu untuk menjemput itu semua. Semoga berkah tanggal 19
desember 2015 nanti. Semoga itu menjadi awal perjuangan di antara deretan
perjuangan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar