Senin, 30 Maret 2015

"Akhwat" in my Mind

What is "Akhwat"

Bagi kalian yang kuliahnya di daerah jogya dan sekitarnya pasti familiar dengan kata "akhwat" dan "ikhwan". karena memang di daerah ini lah pemandangan mereka yang berjilbab lebar, berjubah , berpeci dan bercelana nonisbal, bersikap santun dan selalu ghadul bashor banyak ditemukan, tapi tidak menutup daerah lain tidak ada. mereka ada dimana-mana, akan tetapi populasi terbesarnya ada di kota pendidikan dan sekaligus kota budaya ini. Sayangnya belum ada survey atau sensus yang membuktikan berapa banyak populasi mereka... hihi (statistik banget yakk )
Okey, berbicara tentang masalah "Ikhwan" "Akhwat" sejatinya tidak lepas dari konteks bahasa arab. Secara maknawi, Akhwat dan ikhwan adalah kata "jamak dari kata "uhktun" "akhun" yang bermakna saudara/i. Jadi secara makna "akhwat" dan "ikhwan" adalah saudara yang banyak.Tapi jika dilihat secara harfiah di kota ini makna akhwat dan ikwan memang lumayan “KERAMAT” atau jika di jelaskan makna akhwat dan ikwan disini hampir setara dengan kata USTADZ/ZAH. Maksudnya mereka yang telah di labeli dengan kalimat ikhwan dan akhwat dapat dipastikan orangnya ALIM, MAHIR, SOPAN,SANTUN,GAK NEKO-NEKO,SHALAT TEPAT WAKTU, SELALU MENUNDUKKAN KEPALA,BICARA LEMBUT, BAIK HATI/TERLALU BAIK MALAH,SUKA MENOLONG, GAK PACARAN, GAK NYELENEH dan lain sebagainya. Malah jika mereka yang telah dilabeli “ikwan” dan “akhwat” kedapatan jalan di mall, pencicilan, petakilan, judes, cemburuan, cuek, bergaulnya ke orang orang aneh, gak nundukkan kepala kalau ngomong, maka dapat dipastikan medapatkan label “AKHWAT OR IKHWAN ABAL ABAL.
Sebenarnya tidak semua mereka yang berpakaian takwa, berjilbab kecerdasan, berjubah kearifan itu mau di juluki ikhwan or akhwat, karena memang terlalu berat jika sebutan itu terlalu di keramatkan, karena dakwah itu pada hakekatnya adalah wajib ala kulli mukminin wa mukminat, dan dakwah bukan saja pada lisan, pakaian dan lain sebagainya, bisa jadi dari tulisannya dari hartanya dari ilmunya. Naïf sekali mereka yang mengaku akhwat atau ikhwan merasa diri mereka paling suci dan hanya mau bergaul dengan orang yang sepahaman dengan mereka, sealiran pakaian dengan mereka dan satu model baju dengan mereka.
Jujur saja, jika kalian mau mengaku atas bacaan yang sering kalian lihat di buku manapun, tidak ada dakwah yang hanya bersifat lisan, tidak ada pendakwah yang hanya bersifat lembut dan halus katanya. Karena kita manusia diciptakan berbeda. Diciptakan untuk memahami satu sama lain. Di ciptakan bukan untuk menjuluki, melabeli satu dan lainnya. Tidak ada yang benar di muka bumi ini. karena kebenaran hanya milik Allah SWT.
Jadi saya rasa, memang kita harus melihat dari konteks mananya dulu dan dalam pandangan yang berbeda, bukan hanya melihat dengan sebelah mata saja. Jangan terlalu memberat-beratkan tapi tidak baik juga memudah-mudahkan. Setiap orang itu belum tentu baik tapi jangan menyebut diri yang terbaik. Hakekatnya belajar dan membacalah lebih banyak lagi. Jika mengartikan ikhwan dan akhwat tidak bisa jangan coba-coba menyebut atau melabeli orang dengan kata yang kalian tidak ketahui makna dan artinya. Wallahu A’lam