Sengaja kutuliskan semua ini dalam dunia yang tak nyata keadaanya, tapi bisa dirasakan kehadirannya. jujur aku malu meminta pada-Mu lagi setelah apa yang pernah kau titipkan padaku, Demi LangitMu aku malu meminta barang yang pernah kau amanahkan kepadaku kembali lagi. tapi aku tersiksa dengan ketiadaannya, Padahal aku masih ingin mengabdi dengan utuh di Rumah-Mu dengannya. aku masih ingin bekerja dan berkecimpung sepenuh hati untuk-Mu dengannya.
Sungguh aku sama sekali tidak mengerti apa skenario yang kau tuliskan untukku, jujur aku bingung ketika kelak kau tanyakan padaku tentang amanah-Mu apa yang mesti aku jawab. Semua ini memang keteledoranku tapi aku sama sekali tak menyangka ini bakal terjadi kepadaku, Ya Allah jika memang boleh aku meminta kepadaMu, aku hanya inginkan dia kembali, karena apa yang ada didalamnya tidak bisa tergantikan dengan dia yang baru. Inginku menangis di hadapanMu, tapi aku malu, mungkinkah di mataMu aku terlalu menghambakan diri pada makhluk-Mu,
Ya Rabbi, Aku tidak meminta untuk menggantikan dirinya dengan yang baru, dia sudah cukup baik untukku, menemaniku selama 5 tahun, membuatku berlama-lama tinggal di rumah-MU, mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan rumahku bersujud selama ini. jika teman-nya di ambil aku masih bisa berlapang dada karena mungkin tidak berhak untukku, tapi dia ya Rabbi. dia yang membuatku tersenyum ketika aku jauh dari orang tua, disanalah tersimpan miliaran kenangan indah yang tak mungkin terganti...
Secarik kertas doa ini sengaja kutuliskan disini, bukan tidak ingin berdoa pada-Mu, tapi semoga jika bertemu tulisan ini menjadi sejarah bahwa disinilah kejadian ini pernah di tuliskan
Ya Rabbi, skenario yang kau tuliskan terlalu menyesakkan dadaku, tak urung dalam malamMu aku menangis, tak ayal dalam siangMu aku bersedih, entah apa yang musti aku perbuat lagi, "Berikan aku ketabahan sebagaimana kau hibahkan tabah itu pada kekasihMu Muhammad, anugrahi aku kesabaran sebagaimana kau berikan pada NabiMu Daud A.S.... Amien
Sungguh aku sama sekali tidak mengerti apa skenario yang kau tuliskan untukku, jujur aku bingung ketika kelak kau tanyakan padaku tentang amanah-Mu apa yang mesti aku jawab. Semua ini memang keteledoranku tapi aku sama sekali tak menyangka ini bakal terjadi kepadaku, Ya Allah jika memang boleh aku meminta kepadaMu, aku hanya inginkan dia kembali, karena apa yang ada didalamnya tidak bisa tergantikan dengan dia yang baru. Inginku menangis di hadapanMu, tapi aku malu, mungkinkah di mataMu aku terlalu menghambakan diri pada makhluk-Mu,
Ya Rabbi, Aku tidak meminta untuk menggantikan dirinya dengan yang baru, dia sudah cukup baik untukku, menemaniku selama 5 tahun, membuatku berlama-lama tinggal di rumah-MU, mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan rumahku bersujud selama ini. jika teman-nya di ambil aku masih bisa berlapang dada karena mungkin tidak berhak untukku, tapi dia ya Rabbi. dia yang membuatku tersenyum ketika aku jauh dari orang tua, disanalah tersimpan miliaran kenangan indah yang tak mungkin terganti...
Secarik kertas doa ini sengaja kutuliskan disini, bukan tidak ingin berdoa pada-Mu, tapi semoga jika bertemu tulisan ini menjadi sejarah bahwa disinilah kejadian ini pernah di tuliskan
Ya Rabbi, skenario yang kau tuliskan terlalu menyesakkan dadaku, tak urung dalam malamMu aku menangis, tak ayal dalam siangMu aku bersedih, entah apa yang musti aku perbuat lagi, "Berikan aku ketabahan sebagaimana kau hibahkan tabah itu pada kekasihMu Muhammad, anugrahi aku kesabaran sebagaimana kau berikan pada NabiMu Daud A.S.... Amien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar