Jumat, 12 September 2014

Jogya In Love

Jogya In Love

Siapa bilang wisata di jogya hanya Mall dan pusat perbelanjaan yang begitu menarik dan menggiurkan, tidak juga gugusan pantai indah di sepanjang daerah gunung kidul dan bantul, tidak juga wisata dingin nan indah di kawasan merapi. Kota jogya jika di telusuri mempunyai pemandangan indah bagi wisatawan di setiap sudut kotanya. Di sepanjang jalan yang terlihat begitu menantang jiwa untuk ingin berkunjung kembali. Jika pepatah ketika berkunjung ke sungai Nil Mesir berkata “barang siapa yang meminum air sungai nil maka akan kembali lagi”. Maka jogya juga punya pepatah “barang siapa yang menginjakkan kaki di kota jogya maka pasti kembali lagi “ hahaha.. begitu simpel dan mudah bukan ?

Sekedar info pemirsah, untuk hidup kota jogya tidak diperlukan biaya yang mahal lho. Cukup menyiapkan uang 600 ribu maka bisa hidup satu bulan lho dengan standar yang lumayan, jika ingin berlibur dengan uang segitu juga bisa untuk travelling selama 2 mingguan keliling kota jogya dengan jalan kaki, wakakakakakaka... ini bukan gossip pemirsah, tapi fakta yang aktual dan terpercaya. Maka sedikit membela kalimat “Jogya Istimewa” tidaklah dapat dikatakan  lebay.

Jika jogya begitu mempesona di kalangan wisatawan, pecinta seni dan pelukis, maka begitu juga bagi mahasiswa yang menuntut ilmu disana. Jika ingin belajar dengan gila-gilaan di jogya lah pusat buku-buku yang tiada duanya dibumi pertiwi. Jika ingin travelling tanpa henti maka wisata disini begitu menggiurkan, jika ingin shooping tanpa batas disini juga tempat yang begitu aman dan terpercaya. Maka tidaklah heran kami mahasiswa yang sering streess dan frustasi dapat di temui di sudut manapun kota jogya untuk sekedar menghilangkan stress yang berjoget di ubun-ubun. Hahaha....

Di penghujung bulan mei kemarin, di tengah padatnya jadwal kuliah, UTS yang begitu memusingkan, serta laporan KP yang begitu membosankan, membuat kami tidak ada fikiran lain yang terlintas yait main mengitari kota jogya. Tidak ada tujuan pasti mau mencari apa dan siapa, tapi bukan juga karena tidak adanya destinasi wisata yang bisa di kunjungi melainkan tidak adanya fulus lah yang menyebabkan kami memilih mengitari kota jogya untuk menghilangkan kepenatan semu dan suntuk ini... hahaha

Setelah mengelilingi kota solo dengan tujuan yang tidak jelas juga. Maka kali ini kami putuskan mengelilingi kota jogya dengan tujuan yang sama. Wakakakaka.. kami memulai perjalanan ini setelah ujian terakhir berakhir dengan gemilang, awal rencana hanya pergi berdua, akan tetapi setelah melihat 2 sohib yang mukanya tak kalah suntuk, akhirnya kami berangkat dengan niat tanpa tujuan dan tanpa kendaraan... (silahkan di bayangkan sendiri pemirsah ).

Awal tempat yang ingin dikunjungi adalah JTC (Jogya Tronik Center) untuk mencari kamera digital untuk kado adek saya tercinta. Haha ... jadilah ketiga teman saya yang lain mengikuti layaknya bebek sriti yang mau mandi ke sungai. Akan tetapi nasib naas tengah menghampiri kami, setelah naik turun 4 lantai, panas-panasan menuju  JTC, ganti Transjog berkali-kali kami belum menemukan yang di cari (lebih tepatnya harganya pemirsah, ahahha). Akhirnya kami kami memutuskan untuk berganti tempat menuju jalan solo, cari batik sekalian lihat-lihat kalau ada harga yang murah. Walaupun pada akhirnya menemukan 2 bahan batik untuk di kirim ke mami tecinta.

Perjalanan kembali di lanjutkan pemirsah, jika yang biasa dari jalan solo pusat kain ke amplas (Ambarukmo Plaza) bela-belain mutar arah biar gak kecapean pas sampai sana, maka tidak berlaku pada kami. Setelah berjalan kurang lebih 3 KM dan agak sedikit kelelahan yang di obati oleh shalat ashar di persimpangan 4 menuju amplas. Akhirnya kami memutuskan untuk menaiki mobil odong-odong untuk menuju kesana karena tidak ada lagi tenaga menuju kesana.

Di amplas, setelah anik turun berkali-kali, keluar masuk toko kamera berulang kami, akhirnya saya memutuskan masuk ke gramedia sekalian memperlihatkan ke sohib yang belum pernah masuk ke gramedia. Hahaha... untunglah nasib mujur tengah berkunjung, dengan harga pas kantong, akhirnya saya mendapatkan kamera canon, memory 16 GB dan digital bag nya dengan harga di bawah 1 juta. Dengan di temukannya kamera digital yang saya cari, maka berakhirnya juga perjalanan kami.

Akan tetapi, ada hal menarik dalam perjalanan kami, setelah dari amplas kami memutuskan untuk kambali menaiki transjog dengan 3 kali ganti bus, tapi sepertinya waktu terlalu cepat berlalu, niatan kami untuk naik kembali mobil odong-odong kandas karena waktu yang memang mepet sekali. Akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi. Hahahaha (pergi kere, pulang kaya) wakakakakaka. Tapi tidak mengapalah pemirsah walaupun tidak ada uang, toh kami tetap pergi berempat. Maka biaya taksi yang sekitar 32 ribu sampai ke kaliurang dapat di katakan murah untuk kami berempat. Hahaha....

Sekian dulu yaa pemirsah, kisah perjalanan selanjutnya bersambung di kemudian hari.... hehehehe


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar